Sebagai mahasiswa, terkadang kita punya perasaan atau mood yang naik turun terutama
saat kita menghadapi hari berat yang penuh tantangan atau pun ketika menghadapi sebuah
kegagalan. Bagi sebagian orang mungkin masih bisa bangkit setelah mengalami tantangan
atau kegagalan. Akan tetapi, beberapa diantaranya mungkin tidak bisa bangkit dan terjebak
di dalamnya. Setiap orang tentunya mempunyai cara masing-masing untuk menghadapi
tantangan dan berdamai dengan kegagalan. Ketika seseorang mampu bangkit dari
keterpurukannya, saat itulah kita dapat melihat bagaimana resiliensi seseorang. Namun,
apakah resilien itu?

Menurut artikel dari Psychology Today, resilien adalah kemampuan secara psikologi yang
mendukung agar kita mampu untuk bertahan, tangguh, dan bisa beradaptasi terhadap
kondisi yang sulit. Bagi orang yang memiliki resilien yang tinggi ketika ia mengalami suatu
masalah atau kegagalan, Ia tetap bisa bangkit kembali dengan keadaan yang lebih kuat untuk
mewujudkan impiannya.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Aon pada tahun 2020 lalu, Sejumlah 86% karyawan
yang resilien di tempat kerja memiliki motivasi yang tinggi untuk menunjukkan performa
yang lebih. Melalui riset yang sama, ditemukan pula bahwa resilien yang kuat dapat
meningkatkan kepercayaan diri, menambah energi, dan konsentrasi.

Terdapat 2 hal penting yang dapat menentukan resiliensi kamu:

  1. Perspektif dan Pola Pikir
    Cara kita melihat suatu permasalahan atau situasi yang sedang dihadapi menjadi tantangan
    pertama dari resilien. Pemikiran seperti “Aku tidak bisa”, “Tugasnya terlalu susah”, atau ”Aku tidak punya waktu” dapat menghambat kita untuk bertahan ketika mendapat tantangan dan bangkit kembali setelah mengalami kegagalan.
  1. Lingkungan atau Circle
    Masyarakat sekitar atau lingkungan pertemanan kita dapat menjadi support system yang
    mendorong untuk bangkit dan berpikir positif, atau sebaliknya bisa juga membuat diri kita
    malah semakin terpuruk dan pesimis. Silakan lihat orang-orang di sekitar kita, bagaimana
    respons mereka ketika mengalami keadaan yang tidak baik-baik saja? Apakah mereka
    menghadapinya secara optimis atau malah sebaliknya?

Resilien berbanding lurus dengan seberapa banyak pengalaman yang kita lalui. Semakin kita
terpapar dengan banyak pengalaman yang menantang, kita punya lebih banyak peluang
untuk membangun tingkat resilien yang lebih tinggi. Kita tidak akan bertumbuh jika kita
tidak berusaha menghadapi tantangan. Strategi menghadapi tantangan bagi setiap orang
tentunya berbeda-beda. Coba refleksikan, apa yang kita lakukan ketika mendapat suatu
tantangan?

Sebagai mahasiswa yang belum lulus kuliah, ada baiknya kita mencoba banyak hal untuk
meningkatkan resiliensimu, misalnya dengan mengikuti kegiatan magang sebagai bekal
untuk menghadapi dunia kerja.

Salah satu program unggulan dari Pusat Karir adalah program magang terpercaya yang dapat
menjadi pilihan yang tepat untukmu. Pusat Karir merupakan salah satu anak perusahaan
dari Cybers Job yang merupakan perusahaan dengan reputasi baik dalam mengelolah
program magang. Program magang yang ditawarkan juga diikuti dengan pelatihan yang
memadai sesuai dengan bidang yang dituju untuk menunjang pengalaman kerja para
peserta magang. Selain itu, Pusat Karir juga memiliki sistem magang yang terorganisir
dengan baik sehingga kegiatan magang dapat berjalan secara optimal. Oleh karena itu, jika
kamu ingin menambah pengalaman kerja yang bermanfaat, jangan ragu untuk bergabung
dengan program magang terpercaya di Pusat Karir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Team kami akan siap membantu , jika anda ada kendala silahkan hubungi kami...